Tugas Pengantar Bisnis(Wirausaha) -Rosa


1.       Jelaskan tentang kewirausahawan dan wirausahawan!

Wirausaha          : seseorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumberdaya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia              : wirausaha sama dengan wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, memnysusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta memngatur permodalan operasinya.
Pengertian kewirausahaan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Richard Cantillon (1755), entrepreneurial is an innovator and individual developing something unique and new              : wirausaha adalah seorang penemu dan individu yang membangun sesuatu yang unik dan baru).
 Menurut J.B Say (1803) :  wirausaha adalah pengusaha yang mampu mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki secara ekonomis (efektif dan efisien) dan tingkat produktivitas yang rendah menjadi tinggi.
Menurut Dan Stein dan John F Burgess (1933)    : wirausaha adalah orang yang mengelola, mengorganisasikan, dan berani menanggung segala resiko untuk menciptakan peluang usaha dan usaha baru.
 Menurut Schumpeter (dalam Bygrave, 1996)     : wirausaha adalah seorang yang memperoleh peluang  dan menciptakan organisasi untuk mengejar peluang tersebut.
 Menurut Mas’ud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz (2004)   : wirausaha adalah seorang inovator yang mampu mengubah kesempatan menjadi sebuah ide yang bisa di jual, dapat memberikan nilai tambah melalui upaya, waktu, biaya, serta kecakapan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Kewirausahaan               : adalah kemampuan seorang manajer resiko (risk manager) dalam mengoptimalkan segala sumber daya yang ada, baik itu materil, intelektual, waktu, dan kemampuan kretivitasnya untuk menghasilkan suatu produk atau usaha yang berguna bagi dirinya dan bagi orang lain.

Pengertian kewirausahaan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

 Menurut Robert D.Hisrich          : kewirausahaan adalah proses kreatif untuk menciptakan sesuatu yang bernilai lebih tinggi dengan mengoptimalkan segala daya upaya, seperti  mencurahkan waktu, dana, psikologis, dan penerimaan penghargaan atas kepuasan seseorang.
 Menurut Peter F.Drucker            : kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
 Menurut Stephen Robins            : kewirausahaan adalah proses mengejar berbagai peluang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi.
 Menurut Salim Siagian                 : kewirausahaan adalah semangat, prilaku dan kemampuan memberikan respon positif kepada peluang untuk mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri dan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan/masyarakat, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dengan menerapkan cara kerja yang lebih efesien dan efektif, melalui keberanian mengambil resiko, kreatifitas, inovasi dan kemampuan manajemen.

2.       Jelaskan tentang perkembangan wara laba di Indonesia!

Siapa yang tidak mengenal waralaba, dengan system inilah akhirnya banyak para pengusaha akhirnya bermunculan. DiIndonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitufranchiseetidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisormaupunfranchisee.
Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya diASdanJepang. Tonggak kepastianhukumakan format waralaba diIndonesiadimulai pada tanggal 18Juni1997, yaitu dengan dikeluarkannyaPeraturan Pemerintah(PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba.
Selanjutnya ketentuan-ketentuan lain yang mendukung kepastian hukum dalam format bisnis waralaba adalah sebagai berikut: Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba. Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba. Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten. Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek. Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
Banyak orang masih skeptis dengan kepastian hukum terutama dalam bidang waralaba di Indonesia. Namun saat ini kepastian hukum untuk berusaha dengan format bisnis waralaba jauh lebih baik dari sebelum tahun 1997. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya payung hukum yang dapat melindungi bisnis waralaba tersebut. Perkembangan waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat. Hal ini ini dimungkinkan karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima waralaba (franchisee) diwajibkan mengembangkan bisnisnya melaluimaster franchiseyang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan.
Dengan mempergunakansistem piramidaatau sistem sel, suatu jaringan format bisnis waralaba akan terus berekspansi. Ada beberapa asosiasi waralaba di Indonesia antara lain APWINDO (Asosiasi Pengusaha Waralaba Indonesia), WALI (Waralaba & License Indonesia), AFI (Asosiasi Franchise Indonesia). Ada beberapa konsultan waralaba di Indonesia antara lain IFBM, The Bridge, Hans Consulting, FT Consulting, Ben WarG Consulting, JSI dan lain-lain. Ada beberapa pameran Waralaba di Indonesia yang secara berkala mengadakan roadshow diberbagai daerah dan jangkauannya nasional antara lain International Franchise and Business Concept Expo (Dyandra),Franchise License Expo Indonesia ( Panorama convex), Info Franchise Expo ( Neo dan Majalah Franchise Indonesia).


3.       Sebutkan manfaat bisnis dalam wara laba!

·         Memanfaatkan jaringan yang ada untuk ekspansi dan perluasan usaha dengan lebih cepat, mudah dan murah jika dibandingkan pertumbuhan secara organik.
·         Menggunakan modal orang lain untuk mengembangkan usaha dan memperluas cakupan layanan.
·         Teknik untuk mempercepat waktu penetrasi pasar dan penguasaan pasar.
·         Mengurangi risiko usaha sekaligus membagi keuntungan dengan orang yang membeli waralaba.
·         Adanya sumber pemasukan baru seperti fee, royalty dan biaya pelatihan yang merupakan penghasilan pasif.
·         Meningkatkan omzet dan putaran bisnis dari pewaralaba (franchisor).
·         Mempermudah dalam proses pengaturan, manajemen dan pengawasan karena masing-masing cabang memiliki manajemen sendiri dan diawasi oleh terwaralaba (franchisee).
·         Meningkatkan daya tawar pemilik waralaba terhadap sumber pendanaan atau modal (contoh: bank).
·         Memberikan manfaat jaringan bisnis yang luas bagi pemiliki usaha kecil.
·         Kita tidak terlalu membutuhkan pengalaman bisnis yang memadai untuk menjalankan sebuah bisnis waralaba. Penjual waralaba akan memberikan pelatihan yang kita butuhkan dalam menjalankan bisnis tersebut.
·         Pelaku bisnis waralaba memiliki peluang sukses yang lebih cepat dari pada pelaku bisnis yang memulai usaha sendiri dari nol.
·         Untuk jenis usaha dengan skala yang sama, anda akan membutuhkan dana yang lebih kecil jika ikut waralaba ketimbang memulai usaha sendiri dari nol.
·         Bisnis waralaba sering kali telah memiliki reputasi dan citra yang mapan, manajemen dan praktik kerja yang terbukti, akses ke iklan nasional dan dukungan kerja secara berkelanjutan.

4.       Jelaskan pengertian dan peranan manajemen!
Pengertian Manajemen
Manajemen                               : adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan suatu organisasi dengan cara bekerja dalam team. Dalam sebuah penerapannya manajemen memiliki subyek dan obyek. Subyek adalah orang yang mengatur sedangkan obyek adalah yang diatur.
Manajemen secara Etimologi            : Secara bahasa atau etimologi manajemen disadur dari bahasa Perancis Kuno yaitu ménagement yang artinya adalah seni melaksanakan serta mengatur. Dari asal usul katanya saja sudah dapat kita terka bahwa sebenarnya manajemen adalah sebuah seni
Manajemen menurut Drs/ Oey Liang Lee     : ilmu dan seni perencaan, pengorganisasian, pengarahan, serta pengawasan terhadap SDM guna mencapai tujuan tertentu yang telah ditentukan.
Manajemen menurut James A.F.Stoner        : suatu proses perencaan, pengorganisasian, leadership, serta pengendalian upaya dari anggota organisasi tersebut serta penggunaan Sumber daya yang tersedia di organisasi tersebut guna mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan organisasi sebelumnya.
Manajemen menurut Mary Parker Follet     : seni, karena untuk melakukan/menyelesaikan pekerjaan tertentu yang dilakukan oleh orang lain membutuhkan keterampilan tertentu.
Manajemen menurut Hilman            : fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui perantara kegiatan orang lain serta mengawasi usaha-usaha setiap individu guna mencapai tujuan yang sama.
Manajemen menurut G.R. Terry       :suatu kerangka kerja/proses yang membutuhkan pengarahan dan bimbingan suatu kelompok orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi yang nyata.
Manajemen menurut Ricky W. Griffin           : proses perencanaan / planning, pengorganisasian, pengkoordinasisasian, serta pengontrolan setiap sumber daya yang ada guna mencapai tujuan ataupun goals yang telah ditentukan dengan efektif dan efisien. Efektif berarti tujuan dapat dicapai sesuai dengan rencana yang ada, dan efisien berarti dilaksanakan dengan benar dan terorganisis yang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Peranan Manajemen
  Setelah kita membaca dan mengethaui fungsi manajemen dalam organisasi diatas, disini kita dapat menyimpulkan bahwa peranan manajemen dalam organisasi yaitu mengatur struktur organisasi manajemen sesuai kehendak yang perusahaan inginkan, membantu manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang-orang yang dibutuhkan dalam perusahaan tersebut, akan mendapatkan pengambilan keputusan yang cepat dalam perusahaan, organisasi akan tersusun dengan baik. Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi. Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat membawa kegagalan.
Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :
1. Peran Interpersonal
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi :
- Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
- Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul.
- Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
2. Peran Informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi :
- Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
- Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
- Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
3. Peran Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi :
- Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
- Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
- Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.

KESIMPULAN
    Jadi manajemen dalam organisasi sangat dibutuhkan untuk mengatur suatu perusahaan agar suatu perusahaan tersebut organisasinya terstruktur atau tersusun dengan baik. Tanpa adanya manajemen dalam organisasi atau perusahaan dapat membuat organisasi atau perusahaan tersebut menjadi berantakan atau sulit mendapatkan keputusan dengan baik.



5.       Jelaskan defenisi dan bentuk-bentuk organisasi!
Definisi dan Pengertian Organisasi
Stoner         : Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan melalui mana orang-orang dibawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama
Stephen P. Robbins               : Pengertian organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
W.J.S. Poerwadarminta       : Organisasi adalah susunan serta ketentuan dari berbagai macam sisi (orang atau grup) hingga menjadi satu kesatuan yang teratur.
James D. Mooney  : Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Janu Murdiyatmoko              : Organisasi ialah satu sistem sosial yang memiliki jati diri kolektif dengan cara yang tegas, progja yang pasti, prosedur juga langkah-langkah dalam bekerja .
Chester I. Bernard  : Arti organisasi adalah suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Drs. H. Malayu S,P, Hasibuan            : Organisasi adalah sebagai proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
Max Weber              : Definisi organisasi adalah suatu kerangka hubungan terstruktur yang didalamnya terdapat wewenang, dan tanggung jawab serta pembagian kerja menjalankan sesuatu fungsi tertentu.
Prof. Dr. Sondang P. Siagian              : Organisas adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang / lebih yang saling bekerjasama serta terikat secara formal dalam rangka melakukan pencapaian tujuan yang sudah ditentukan dalam ikatan yang ada pada seseorang atau beberap orang yang dikenal sebagai atasan dan seorang atau kelompok orang yang dikenal sebagai bawahan
Paul Preston dan Thomas Zimmerer              : Organisasi adalah suatu kumpulan orang yang telah disusun dalam sebuah kelompok-kelompok yang saling bekerjasama dalam mencapai tujuan secara bersama.
Victor A Thompson                : Pengertian organisasi adalah suatu integrasi dari sejumlah spesialis-spesialis yang bekerja sama dengan sangat rasional dan impersonal untuk mencapai beberapa tujuan spesifik yang telah diumumkan sebelumnya.
Richard Scott            : Organisasi adalah suatu kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan khusus, yang sedikit banyak didasarkan pada asas kelangsungan.
Philip Slznic              : Organisasi adalah suatu peraturan personil berguna dalam mempermudah dalam melakukan pencapaian dari beberapa tujuan yang sudah ditetapkan lewat alokasi tanggung jawab dan fungsi atau Through the allocation of functionss and responsibilites.
Mistiani, S.sos         : Pengertian organisasi merupakan bentuk formal dari perkumpulan, kelompok, serta sekumpulan individu yang mempunyai tujuan yang bersifat pribadi. Kemudian dari adanya tujuan serta organisasi akan berusaha dalam meraih tujuan yang sebelumnya telah disepakati bersama.
Thompson : Menurut Thompson, apa yang dimaksud dengan organisasi adalah suatu perpaduan antara anggota-anggota spesial yang sangat impersonal dan rasional yang saling bekerjasama (koperasi) dalam mencapai tujuan-tujuan yang spesifik yang sudah diumumkan.
Schein         : Organisasi adalah suatu koordinasi yang dijalankan secara rasional di setiap kegiatan oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan secara umum dengan memiliki pembagian, fungsi dan pekerjaan melalui hirarki yang mempunyai otoritas dan tanggung jawab. Karakterisitik dari organisasi menurut Schein antara lain : mempunyai tujuan organisasi, struktur organisasi, saling berhubungan guna mengkoordinasikan aktivitas yang terjadi di dalamnya.
J.R. Schermehorn   : Arti organisasi ialah sekumpulan orang-orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi.
Kochler       : Definisi organisasi adalah suatu sistem yang mempunyai hubungan secara tersistematis, terkoordinasi lewat usaha pada suatu kelompok orang yang sedang bergerak dengan memiliki tujuan tertentu.
M. dahlan Al Barry , Kamus Modern Bahasa Indonesia          : Organisasi adalah suatu pengaturan dan penyusunan pada bagian-bagian hingga menjadi satu kesatuan, aturan dan susunan yang berasal pada bagian hingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan bergabung untuk berkerjasama dalam mencapai tujuan bersama.
Rosenweigh             : Menurutnya, apa yang dimaksud dengan Organisasi adalah:
Sistem sosial, yaitu orang-orang dalam kelompok
Integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama
Orang-orang yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan bersama
Matthias Aroef        : Organisasi terlaksana apabila segolongan orang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuannya.
James G. March & Herbert A. Simon (1957)               : Organisasi adalah himpunan-himpunan saling pengaruh manusia dan mereka merupakan himpunan-himpunan paling luas di dalam masyrakat kita yang memiliki sesuatu yang sama sistem koordinansi pusat.
Pfiffner dan Sherwood        : Organisasi adalah sebagai pola dari cara-cara dalam mana sejumlah orang yang saling berinteraksi, bertatap muka, secara intim dan terikat dalam suatu tugas yang bersifat rumit, berinteraksi satu sama yang lainnya secara sengaja, memutuskan untuk mencapai tujuan yang telah diputuskan semula secara teratur.
J. William Schulze (1949)    : Organisasi merupakan penggabungan dari orang-orang, benda-benda, alat-alat perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, yang dikumpulkan dalam hubungan yang teratur dan efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Harleigh Trecker (1950)       : Pengertian organisasi adalah perbuatan atau proses mengumpulkan atau mengatur kelompok-kelompok yang saling berinterkasi dari instansi menjadi suatu keseluruhan yang bekerja.
Ralp Currier Davis (1951)     : Organisasi adalah sesuatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja ke arah tujuan bersama di bawah kepemimpinan.
John M. Pfiffner dan S. Owen Lane (1951)  : Organisasi merupakan proses menghimpun pekerjaan yang orang-orang atau kelompok-kelompok harus melakukan dengan kekuasaan yang diperlukan untuk pelaksanaannya, sehingga kewajiban-kewajiban yang dilakukan demikian itu memberikan saluran-saluran terbaik bagi penyelenggara usaha yang efisien, teratur, positif, dan terkoordinasikan.
Ernest Dale (1952)  : Organisasi merupakan sebuah proses perencanaan. Ini berkaitan dengan hal menyusun, mengembangkan dan memelihara suatu struktur atau motif hubungan-hubungan kerja dari orang-orang dalam suatu badan usaha.
John D. Millet (1954)            : Arti organisasi ialah orang-orang yang bekerja sama, dengan mengandung ciri-ciri dari hubungan-hubungan manusia yang tampak dari aktivitas kelompok.
John Price Jones (1955)       : Organisasi telah digambarkan sebagai sistem. Organisasi merupakan struktur dan peralatan yang tersusun dari orang-orang dan benda-benda dimana suatu usaha berencana yang teratur dijalankan.
William R. Spiegel & Richard H. Lansburgh (1955)   : Organisasi merupakan hubungan-hubungan struktur di antara bermacam-macam faktor dalam suatu badan usaha.
Dwight Waldo (1956)            : Definisi organisasi yakni struktur hubungan-hubungan di antara orang-orang yang berdasarkan wewenang dan bersifat tetap dalam suatu sistem administrasi.
Luther Gulick (1957)              : Organisasi adalah alat saling hubungan satuan-satuan kerja yang memberikan mereka kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur wewenang, sehigga pekerjaan dapat dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada para bawahan, yang menjangkau dari puncak sampai ke bawah dari seluruh badan usaha.
Herbert A. Simon, Donald W. Smithburg and Victor A. Thompson (1956)     : Organisasi merupakan suatu sistem terencana tentang usaha kerjasama dalam setiap peserta mempunyai peranan yang diakui untuk dijalankan dan kewajiban-kewajiban atau tugas-tugas untuk dilaksanakan.
Henry G. Hodges (1956)      : Organisasi didirikan sebagai proses pembentukan bagi macam-macam badan usaha, suatu kerangka yang akan memberikan pembagian aktivitas-aktivitas yang dilakukan serta untuk pengaturan aktivitas-aktivitas ini dalam suatu kerangka yang menunjukkan kepentingan tingkatan mereka dalam hubungan fungsional.
Oliver Sheldon (1923)          : Organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang para individu atau kelompok-kelompok harus melakukan dengan bakat-bakat yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas, sedemikan rupa, memberikan saluran terbaik untuk pemakaian yang efisien, sistematis, positif, dan terkoordinasi dari usaha yang tersedia.
Dexter Kimball dan Dexter Kimball, Jr. (1947)           : Organisasi ialah bantuan bagi manajemen. Ini meliputi kewajiban-kewajiban untuk merancang satuan-satuan organisasi dan pejabat yang harus melaksanakan pekerjaan, memutuskan fungsi-fungsi mereka dan merinci interaksi yang harus ada di antara satuan-satuan dan orang-orang.
Bakke          : Organisasi adalah suatu sistem yang berkelanjutan dari penggunaan, pemindahan aktivitas-aktivitas manusia yang diberi tanggung jawab dan dikoordinasikan, sehingga membentuk suatu kumpulan tertentu yang terdiri dari manusia, material, kapital, gagasan, dan sumber daya alam ke dalam suatu keseluruhan pemecahan masalah.
Allen            : Organisasi merupakan sebuah proses identifikasi dan perwujudan serta pengelompokan kerja, mendefinisikan dan perwakilan wewenang maupun tanggung jawab dan memutuskan komunikasi dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerjasama secara positif dalam menuju tujuan yang ditetapkan.
Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro   : Organisasi merupakan bentuk pembagian kerja dan bentuk tata komunikasi kerja antara sekumpulan orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
Bentuk-bentuk Organisasi
Berdasarkan strukturnya, bentuk organisasi dapat dibedakan atas :

1. Organisasi garis
Organisasi garis merupakan bentuk organisasi tertua, dan paling sederhana. Organisasi dengan jumlah karyawan sedikit dan pemiliknya merupakan pimpinan tertinggi didalam perusahaan/organisasi yang mempunyai hubungan langsungdengan bawahannya. Di sini setiap bagian-bagian utama langsung berada dibawah seorang pemimipin serta pemberian wewenang dan tanggung jawab bergerak vertical ke bawah dengan pendelegasian yang tegas, melalui jenjang hirarki yang ada.
Kebaikan-kebaikan organisasi garis :
a. Bentuk organisasi sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan,
b. Pembagian tugas serta tanggung jawab dan kekuasaan cukup jelas
c. Adanya kesatuan dalam perintah dan pelaksanaan sehingga mempermudah pemeliharaan disiplin dan bertanggung jawab,
d. Pengambilan keputusan dapat dilaksanakan secara cepat karena komunikasi cukup mudah.
Sedangkan kekurangan-kekurangannya adalah :
a. Bentuk organisasi tidak fleksibel,
b. Kemungkinan pemimpin untuk bertindak otokratis besar,
c. Ketergantungan pada seseorang cukup besar sehingga mudah terjadi kekacauan bila seseorang didalam garis organisasi “hilang”.
2. Organisasi garis dan staf
Dalam organisasi ini ada dua kelompok orang-orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi itu, yaitu :
a. Orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka pencapaian tujuan, yang digambarkan dengan garis atau lini.
b. Orang yang melakukan tugasnya berdasarkan keahlian yang dimilikinya, orang ini berfungsi hanya untuk memberikan saran-saran kepada unit operasional. Orang-orang tersebut disebut staf.
Di dalam organisasi garis dan staf :
– Terdapat spesialisasi yang beraneka ragam yang dipergunakan secara maksimal.
– Dalam melaksakan pekerjaannya, anggota atau lini dapat menerima pengarahan serta informasi dari staf.
– Pengarahan yang diberikan staf dapat dijadikan pedoman bagi pelaksana.
– Staf mempunyai pengaruh yang besar dalam pelaksanaan pekerjaan.
Organisasi ini mempunyai kebaikan, seperti :
– Adanya pembagian tugas yang jelas antara orang-orang yang melaksanakan tugas pokok dan penunjang.
– Keputusan yang diambil biasanya telah dipertimbangkan secara matang oleh segenap orang yang terdapat dalam organisasi, termasuk staf.
– Adanya kemampuan dan bakat yang berbeda-beda dari anggota organisasi memungkinkan dikembangkannya spesialisasi keahlian.
– Adanya ahli-ahli dalam staf akan menghasilkan mutu pekerjaan yang lebih baik.
– Disiplin para anggota tinggi karena tugas yang dilaksanakan oleh seseorang sesuai dengan bakat kealian, pendidikan dan pengalamannya..
Sedangkan kekurangan dari organisasi ini adalah :
– Bagi para pelaksana operasional perbedaan antara perintah dan saran tidak selalu jelas. Maksudnya dalam pelaksana tugas – tugas operasional, orang-orang lini atua garis dihadapkan pada dua macam atasan.yaitu atasan yang terdapat dalam komando yang mempunyai hak memerintah dan pinpinan staf yang meskipun hanya berhak memberikan saran, namun perlu pula ditaati karna sarannya berdasarkan pada keahlian dan wewenang fungsional.
– Saran serta nasehat dari staf mungkin kurang tepat atau sulit dilaksanakan, karna kurang adanya tanggung jawab terhadap perkerjaan.
– Pejabat garis cendrung untuk mengabaikan gagasan dari staf sehingga gagasan tersebut dapat tidak berguna.
– Timbulnya kekacauan bila tugas-tugas tidak dirumuskan dengan jelas.
3. Organisasi fungsional
Organisasi dengan bentuk ini merupakan suatu organisasi yang berdasarkan pembagian tugasnya serta kegiatannya pada spesialisasi yang dimiliki oleh pejabat-pejabatnya. Organisasi ini tidak terlalu menekan hilarki sturtural, tetepai lebih pada sifat dan pungsi yang perlu dijalankan.
Dalam organisasi ini seorang bawahan dapat menerima beberapa instruksi dari beberapa pejabat serta harus mempertanggung jawabkannya pada masing-masing pejabat yang bersangkutan.
Kebaikan-kebaikan dari pungsional organisasi fungsional :
a. Adanya spesialisasi menyebabkan perencanaan tugas dapat dengan baik.
b. Spesialisasi karyawan dapat dilakukan secara maksimal.
c. Koordinasi antara orang-orang dalam satu funsi mudah dilaksanakan atau dijalankan.
d. Pekerjaan mental dapat dipisahkan dari pekerjaan pisik.
Kekurangan – kekurangan orgganisasi fungsional antara lain adalah sebagai berikut :
a. Tanggung jawab terbagi-bagi, sehingga jika terjadi satu masalah tidak jelas siapa yang harus bertanggung jawab penuh.
b. Ditinjau dari segi karyawan, banyaknya atasan yang membingungkan,
c. Terjadi saling mementinngkan fungsi masing-masing menyebabkan koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar dijalankan.
d. Pertukaran (mutasi) pekerjaan sukar dilakukan, karna anggota organisasi terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang keahliannya saja, sehingga untuk mengadakan pertukaran jabatan harus dilakukan suatu pendidikan yang intensif terlebih dahulu.
4. Organisasi komite/panitia : pendapat dari sekumpulan orang biasanya akan lebih baik dari pada hasil pemikiran satu orang. Cara yang terbaik untuk menimbulkan kerja sama dari kelompok orang adalah dengan membentuk satu kelompok tetap yang disebut komite.
Komite adalah suatu badan yang terdiri dari sekumpulan orang yang diberi kekuasaan tertentu dan dengan berunding mereka dapat membuat keputusan bersama-sama.
Dengan adanya komite, diharapkan dapat menghilangkan iri hati atau pertentangan diantara anggota kelompok dan dapat dihindari hambatan-hambatan yang timbul akibat adanya perintah perintah yang simpang siur antara pimpinan yang sesingkat :
Komite dapat dibagi atas 4 macam yaitu :
Ø Komite yang mempunyai kekuasaan penuh untuk bertindak (biasanya terdapat pada tingkatan instrusional)
Ø Komite yang tidak mempunyai kekuasaan, tetapi mempunya hak untuk menolak (hak veto).
Ø Komite penasehat.
Ø Komite pendidikan yang merupakan kelompok diskusi.















Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Soal ESSAY tentang Hak Cipta, Hak Paten dan Merk Dagang

MAKALAH "HAK CIPTA, HAK PATEN DAN MEREK DAGANG"

Tulisan 3 Kasus Pelanggaran Hak Dagang